Free Sleep MySpace Cursors at www.totallyfreecursors.com

Pengikut



Quien cocina aquí:

Foto Saya
KLINIK TANAMAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Palembang, Palembang, Indonesia
DETI ALIPTINA Mahasiswi Hama & Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas sriwijaya Lahir di Kayuagung 29 Desember 1990
Lihat profil lengkapku

Archivo del Blog

Configure your calendar archive widget - Edit archive widget - Flat List - Newest first - Choose any Month/Year Format

Rabu, 27 April 2011

DIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN YANG DISEBABKAN VIRUS

Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipis, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.

Penelitian mengenai virus dimulai dengan penelitian mengenai penyakit mosaik yang menghambat pertumbuhan tanaman Tembakau dan membuat daun tanaman tersebut memiliki bercak-bercak. Pada tahun 1883, Adolf  Mayer, seorang ilmuwan Jerman, menemukan bahwa penyakit tersebut dapat menular ketika tanaman yang ia teliti menjadi sakit setelah disemprot dengan getah tanaman yang sakit. Karena tidak berhasil menemukan mikroba di getah tanaman tersebut, Mayer menyimpulkan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri  yang lebih kecil dari biasanya dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop.

Virus merupakan organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Ukurannya lebih kecil dari pada bakteri sehingga virus tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri. Virus terkecil berdiameter hanya 20 nm (lebih kecil daripada ribosom), sedangkan virus terbesar sekalipun sukar dilihat dengan mikroskop cahaya. Asam nukleat genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal.. Genom virus dapat terdiri dari DNA untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau RNA untai tunggal. Selain itu, asam nukleat genom virus dapat berbentuk linear tunggal atau sirkuler. Jumlah gen virus bervariasi dari empat untuk yang terkecil sampai dengan beberapa ratus untuk yang terbesar. Bahan genetik virus diselubungi oleh suatu lapisan pelindung. Protein yang menjadi lapisan pelindung tersebut disebut kapsid. Bergantung pada tipe virusnya, kapsid bisa berbentuk bulat (sferik), heliks, polihedral, atau bentuk yang lebih kompleks dan terdiri atas protein yang disandikan oleh genom virus. Kapsid terbentuk dari banyak subunit protein yang disebut kapsomer.

Virus menyebabkan banyak penyakit pada tanaman dan bertanggung jawab atas kerugian besar dalam produksi tanaman dan kualitas di semua bagian dunia. Tanaman yang terinfeksi dapat menunjukkan berbagai gejala tergantung pada penyakitnya, tetapi sering ada daun menguning (baik dari keseluruhan daun atau dalam pola garis-garis atau bercak), distorsi daun (misalnya daun keriting) dan / atau distorsi pertumbuhan lainnya (misalnya pengerdilan seluruh tanaman, kelainan pada pembentukan bunga atau buah). Infeksi tidak selalu menimbulkan gejala yang terlihat (seperti yang ditunjukkan oleh Carnation laten virus).

Beberapa virus hewan dan manusia dapat menyebar melalui aerosol. Virus memiliki “mesin” untuk memasuki sel-sel hewan secara langsung berfusi dengan membran sel (misalnya pada lapisan hidung atau usus). Sebaliknya, sel-sel tumbuhan memiliki dinding sel yang kuat dan virus tidak bisa menembus mereka tanpa bantuan. Kebanyakan virus tanaman karenanya ditularkan oleh organisme vektor yang memakan tanaman atau (dalam beberapa penyakit) melalui luka yang dibuat, misalnya, selama kegiatan budidaya tanaman (misalnya pemangkasan). Sejumlah kecil virus dapat ditularkan melalui serbuk sari ke biji (misalnya virus mosaik Barley stripe, genus Hordeivirus), sedangkan banyak yang menyebabkan akumulasi infeksi sistemik dalam tanaman yang diperbanyak secara vegetatif. Vektor-vektor utama virus tanaman adalah:
Serangga. merupakan kelompok vektor terbesar dan vektor paling signifikan meliputi:
-        Aphid: menularkan virus dari genera yang berbeda, termasuk Potyvirus, Cucumovirus dan Luteovirus. Aphid hijau persik (Myzus persicae) merupakan vektor untuk banyak virus tanaman, termasuk virus Kentang.
-        Whiteflies: menularkan virus dari beberapa genera tapi khususnya di genus Begomovirus. Bemisia tabaci, vektor untuk banyak virus termasuk virus daun kuning keriting pada tomat dan infeksi virus kuning pada selada.
-        Hopper: menularkan virus dari beberapa genera, termasuk juga famili Rhabdoviridae dan Reoviridae. Misalnya, Micrutalis malleifera, vektor treehopper pada Tomato pseudo-curly top virus.
-        Thrips: menularkan virus pada genus Tospovirus. Misalnya Frankinella occidentalis, thrips bunga barat merupakan vektor utama dari Tomato spotted wilt virus.
-        Kumbang: menularkan virus dari beberapa genera, termasuk Comovirus dan Sobemovirus.
Nematoda: ini adalah parasit memakan akar, beberapa di antaranya menularkan virus pada genera Nepovirus dan Tobravirus. Misalnya Paratrichodorus pachydermus, vektor Tobacco rattle virus.
Plasmodiophorids: merupakan obligat parasit yang menginfeksi akar secara tradisional, dianggap sebagai jamur tapi sekarang dikenal dengan protista. Mereka menularkan virus dalam genera Benyvirus, Bymovirus, Furovirus, Pecluvirus dan Pomovirus. Misalnya Polymyxa graminis, vektor virus beberapa sereal termasuk Barley yellow mosaic virus, tumbuh dalam sel akar jelai.
Tungau: menularkan virus di genera Rymovirus dan Tritimovirus. Misalnya Aceria tosichella, vektor Wheat streak mosaic virus.

Virus dapat menular dari suatu tanaman ke tanaman lain dengan berbagai cara antara lain secara mekanis, melalui biji, dengan penyambungan atau penempelan dan yang paling umum melalui vektornya yang dapat berupa serangga, nematoda, jamur, bakteri dan tumbuhan tinggi parasitis. Virus yang ditularkan oleh vektor serangga dapat dibedakan menjadi nonpersisten artinya begitu dihisap oleh serangga segera dapat ditularkan ke tanaman lain, tetapi daya infektifnya cepat habis dan yang persisten artinya agar dapat ditularkan ke tanaman lain memerlukan waktu di dalam tubuh serangganya, tetapi kalau sudah ditularkan daya infektifnya lama bahkan ada yang dapat diturunkan ke anak cucunya.
Virus dapat di-inaktifkan dengan berbagai cara, antara lain dengan suhu baik rendah maupun tinggi atau pembekuan serta pemanasan; radiasi dengan sinar X, sinar UV, sinar radioaktif; dengan getaran ultrasonik; dengan penyimpangan; dengan tekanan tinggi; dengan pengenceran; dengan perubahan pH dan bahan atau senyawa yang berasal dari organisme lain.

Virus yang dianggap sebagai suatu ordo dibagi menjadi tiga sub ordo berdasarkan organisme yang diserangnya, yaitu sub ordo Phaginae yang menyerang bakteri, Phytophaginae yang menyerang tumbuhan dan Zoophaginae yang menyerang hewan. Dari sub ordo Phytophaginae ada beberapa genus yang penting misalnya Marmor antara lain M. tabaci yang menyerang tembakau, M. theobromae yang menyerang coklat, M. arachidis yang menyerang kacang tanah; genus Corium misalnya C. solani yang menyerang Solanaceae; genus Nanus misalnya N. sacchari yang menyerang tebu; genus Ruga misalnya R. tabaci yang menyerang tembakau; genus Rimocortium misalnya R. psorosis penyebab penyakit psorosis pada tanaman jeruk.

Teknik yang banyak dan lazim dipakai saat ini adalah teknik PCR. Teknik ini  sederhana, praktis dan cepat. Yang penting dalam teknik PCR adalah disain primer untuk amplifikasi DNA, yang memerlukan data sekuen dari genomagent yang bersangkutan dan software seperti yang telah diuraikan di atas. Disinilah Bioinformatika memainkan peranannya. Untuk agent yang mempunyai genom RNA, harus dilakukan reverse transcription (proses sintesa DNA dari RNA) terlebih dahulu dengan menggunakan enzim reverse transcriptase. Teknik PCR ini bersifat kualitatif, oleh sebab itu sejak beberapa tahun yang lalu dikembangkan teknik lain, yaitu Real Time PCR yang bersifat kuantitatif.  Dari hasil Real Time PCR ini bisa ditentukan kuantitas suatuagent di dalam tubuh seseorang, sehingga bisa dievaluasi tingkat emergensinya. Pada Real Time PCR ini selain primer diperlukanprobe yang harus didisain sesuai dengan sekuenagent yang Bersangkutan.
Saat ini telah dikembangkan berbagai metode diagnosis virus diantaranya :
1.    Metode konvensional seperti histopatologi.
2.    PCR dan RT-PCR. Metode diagnosis dengan PCR mungkin merupakan salah satu metode yang paling cepat dan menjanjikan tingkat akurasi yang tinggi dibandingkan metode lain. 
 


Disadur dari www.dpvweb.net/intro/index.php
read more...

DIAGNOSIS PENYAKIT TANAMAN YANG DISEBABKAN BAKTERI

Diagnosis adalah suatu proses untuk mengidentifikasi suatu penyakit tanaman melalui gejala dan tanda penyakit yang khas termasuk faktor-faktor lain yang berhubungan dengan proses penyakit tersebut. Diagnosis penyakit yang benar diperlukan untuk merekomendasikan cara pengendalian yang tepat dan juga diperlukan dalam suatu survei penyakit tanaman. Untuk mendiagnosis penyakit tumbuhan peratama kali perlu menentukan apakah penyakit tersebut di sebabkan oleh bakteri atau faktor lingkungannya. Diagnosis penyakit tanaman dan identifikasi bakteri penyebabnya dilakukan berdasarkan gejala dan adanya eksudat bakteri di dalam jaringan tanaman yang terserang. 

Bakteri adalah mikroorganisme prokaryotik yaitu organisme yang materi intinya tidak terbungkus oleh membran.  Rata-rata bakteri berukuran antara 0.2 sampai 1.5 µm. Bakteri patogen tanaman berukuran panjang antara 0.6- 3.5 µm dan diameternya antara 0.5-1.0 µm. Beberapa bakteri bergerak menggunakan flagella dan banyak juga yang tidak mempunyai  flagella sehingga tidak dapat bergerak dengan aktif. Bakteri berkembang biak dengan membelah diri,bertunas. Untuk bertahan terhadap  lingkungan yang tidak cocok bakteri dapat membentuk spora yang disebut endospora yang tahan terhadap panas, radiasi dan berbagai pengaruh kimia. Hampir semua bakteri mempunyai dinding sel yang berfungsi untuk melindungi isi sel dan memberi bentuk bakteri. Kebanyakan dinding sel bkteri mengandung polimer yang disebut Peptidoglikan. Bakteri ada yang gram negatif dan ada juga yang gram positip. Umumnya yang termasuk gram negatif adalah yang lapisan peptidoglikannya tipis. Contoh genera yang dapat membentuk endospora antara lain: Clostridium dan Bacillus.

Untuk mendiagnosis penyakit tumbuhan, yang perlu dilakukan adalah:
  • Amati gejala yaitu segala kelainan bentuk atau kelainan sifat tanaman.
  • Pilih bagian tanaman sakit yang memperlihatkan gejala yang belum lanjut (belum rusak atau busuk keseluruhan) atau terlalu awal. Gejala yang terlalu lanjut biasanya sudah ditumbuhi cendawan serta bakteri saprofit yang seringkali mengganggu pertumbuhan bakteri utamanya. Gejala yang terlalu awal juga menyulitkan diagnosa karena sukar memperoleh tanda penyakit.
  • Bersamaan dengan melihat gejala ini perlu pula dilihat tanda penyakit untuk memperkuat hasil pemeriksaan gejala. Gejala dan tanda penyakit yang belum dikenal atau diragukan identifikasinya yang nampaknya penyebab penyakit tersebut belum pernah dilaporkan sebelumnya (atau penyakit baru) maka harus dilakukan serangkaian pengujian untuk membuktikan hipotesa bahwa bakteri yang diisolasi adalah penyebab penyakitnya melalui Postulat Koch. Gejala yang disertai tanda keberadaan bakteri penyebab penyakit dapat dilakukan identifikasi lebih lanjut di laboratorium.

Langkah dalam bidang diagnosis:
  1. Tentukan nama ilmiah serta nama umum dari tanaman yang akan di diagnosis. 
  2. Menentukan penyakit apa yang terdapat pada tanaman yang sakit tersebut.
  3. Bandingkan tanaman sakit dengan tanaman yang tumbuh sehat di dekatnya untuk menilai lebih baik gejala dan tanda-tanda. 
  4. Menentukan distribusi penyakit di dalam lapangan atau kebun. Apakah  ada lebih dari satu jenis tanaman yang terkena. Kita harus tahu apakah pada ahan tersebut bagian tanaman yang terkena seluruh bagian tanaman atau hanya pada bagian tertentu saja. Jika seluruh bagian tanaman terkena bisa saja di sebabkan oleh kekurangan unsur hara.
  5. Apakah tanaman tersebut merupakan tanaman yang sama dengan tanaman yang sebelumnya di tanam,apakah tanaman yang lain juga terserang? apakah ada penggunaan pestisida di lokasi tersebut? apakah pernah terjadi iklim yang terlalu panas atau terlalu dingin?
  6. Kita harus memeriksa seluruh baguan tanaman,baik akar,batang,daun,bunga dan buah untuk melihat gejala yang di timbulkan
  7. Perhatikan juga faktor iklim saat itu untuk mengetahui iklim yang mempengaruhi
  8. Apakah gejala hanya terdapat pada daun, batang, bunga atau buah, atau seluruh tanaman yang terlihat
  9. Jika penyebab kondisi tidak dapat langsung tentukan, Anda mungkin perlu meminta bantuan dari agen daerah. Kadang-kadang gejala dan tanda-tanda tidak cukup karakteristik untuk memungkinkan diagnosis yang akurat dari masalah. Dalam kasus ini, sampel mungkin harus diambil untuk mengisolasi dan mengidentifikasi agen penyebab.


IdEnTiFikaSi bAkTeri PenyEbaB PenyAkiT 6_6

Beberapa bakteri penyebab penyakit tanaman berada pada permukaan tanaman atau di dalam tanaman (sebagian besar bakteri). Keberadaan bakteri di permukaan atau di dalam tanaman menunjukkan bahwa bakteri-bakteri tersebut merupakan penyebab utama penyakit. Tetapi tidak semua bakteri tampak pada permukaan tanaman sakit, beberapa lain tampak hanya dari gejala yang ditimbulkan, khususnya untuk bakteri yang berada di dalam tanaman. Sebagian besar bakteri berada pada jaringan yang terinfeksi, antara lain pada jaringan vascular, jaringan bawah tanaman, dan atau di dalam perakaran. Pada saat bakteri berada pada jaringan tanaman sakit, ada dua kemungkinan yang terjadi yaitu: (1) Bakteri tersebut adalah patogen penyebab utama penyakit pada tanaman tersebut. (2) Bakteri tersebut merupakan salah satu bakteri saprofitik atau bakteri yang dapat tumbuh pada jaringan yang telah mati.
Diagnosis penyakit bakteri dan identifikasi bateri penyebab didasarkan pada gejala awal penyakit yang tampak pada tanaman terinfeksi, jumlah populasi bakteri pada area terinfeksi, dan ketidakberadaan patogen penyebab lainnya. Untuk membuktikan penyebab penyakit maka digunakan kaidah Postulat Koch yaitu:
  • Organisme (bakteri) harus ditemukan berasosiasi dengan gejala penyakit yang ada (bagian tanaman sakit dijuji). 
  • Organisme harus dapat diisolasi dari jaringan yang sakit dan dapat dibuat biakan murni. 
  • Organisme dari biakan murni harus dapat diinokulasi pada tanaman inang yang sehat dan menghasilkan gejala penyakit yang sama dengan gejala pada tanaman sebelumnya. 
  • Organisme harus dapat diisolasi kembali (reisolasi) dari tanaman yang di inokulasi dan hasilnya harus sama dengan organisme yang diapakai untuk inokulasi. 
Pengujian reaksi gram merupakan tahap awal dalam mengidentifikasi bakteri patogen tanaman. Pengujian dilakukan untuk membedakan bakteri ke dalam dua kelompok besar berdasarkan struktur dinding sel bakteri yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Pengujian reaksi gram dilakukan dengan metode pewarnaan gram diamana dalam metode ini selain dapat diketahui reaksi gram dari biakan bakteri juga dapat diamati bentuk dan ukuran sel. Sebagai alternatif, uji reaksi Gram dapat dilakukan dengan uji solubilitas KOH (Potassium Hidroksida), dimana tekhnik ini lebih praktis dan mudah dilakukan. Bakteri gram positif bewarna ungu, sedangkan bakteri gram negatif bewarna merah.
Langkah-Langkah Pewarnaan Gram:
  • Buat olesan  tipis suspensi dari koloni murni bakteri berumur 24 jam pada gelas objek yang bersih, kemudian kering-anginkan. Setelah kering, difiksasi dengan cara melewatkan bagian bawah gelas objek diatas api bunsen dua kali.
  • Genangi olesan bakteri dengan larutan kristal violet selama 1 menit.
  • Bilas dengan air kran selama beberapa detik, kering anginkan.
  • Genangi dengan larutan iodine dan biarkan selama 1 menit.
  • Bilas dengan air kran selama beberapa detik, kemudian kering anginkan.
  • Bilas dengan alkohol selama 30 detik, kemudian kering anginkan. Pembilasan dengan alkohol (95%) tidak boleh terlalu lama, karena zat warna yang sudah terserap bakteri Gram positif mungkin akar tercuci.
  • Bilas dengan air kran selama 2 detik.
  • Genangi dengan safranin selama 10 detik.
  • Bilas dengan air kran dengan cepat, kering anginkan. 
  • Amati hasil pewarnaan dibawah mikroskop kompon dengan pembesaran 1000 x menggunakan minyak emersi. Sel-sel bakteri gram positif akan bewarna ungu hingga biru gelap sedangkan bakteri gram negatif akan bewarna merah.   
Perkembangan metode identifikasi patogen tanaman saat ini telah mengalami perubahan seperti eknik immunodiagnostic, termasuk teknik agglutinasi dan presipitasi, pewarnaan flouresen dengan antibody, teknik ELISA, mulai digunakanuntuk deteksi dan identifikasi bakteri patogen tanaman. Beberapat eknik tersebut lebih sensitiF, lebih spesifik, cepat, dan mudah, dan merupakan metode yang telah distandardisasi. Hingga kini secara komersial telah tersedia antisera sebagai bahan identifikasi bakteri patogen tanaman teknik yang lebih baru telah dikembangkan berdasarkan penggunaan asam lemak oleh bakteri yang ada padamakanan (Biolog).

Identifikasi lain yang juga berkembang adalah berdasarkan asam nukleat, dengan membandingkan jumlah DNA yang dihasilkan oleh enzim restriksi tertentu, atau derajat (persentasi) DNA yang terhibridisasi dari bakteri yang belum diketahui dengan DNA dari bakteri yang telah diketahui. Beberapa teknik molekuler tersebut saat ini digunakan untuk identifikasi bakteri patogen yang vastidious pada vascular.
Gejala-Gejala Akibat Serangan Bakteri:
  • Gall (Crown gall) yaitu pertumbuhan abnormal karena peningkatan jumlah sel secara cepat, biasanya pada pangkal batang, leher akar atau akar
  • Layu bakteri. Layu bakteri ini diakibatkan karena serangan bakteri pada pembuluh kayu.
  • Pelendiran-bakteri atau kebasahan pada kayu. Gejala ini diakibatkan karena adanya tekanan (gas) lalu keluar ke permukaan batang.
  • Busuk lunak terjadi akibat serangan pada pada zat perekat antara sel-sel jaringan tanaman, sehingga zat tersebut mencair dan jaringan rusak serta berlendir.
  • Busuk keras (firm rot) yaitu kerusakan jaringan pada daun, batang, buah, umbi dan bagian tanaman lain.
  • Blight dan kanker yaitu nekrosis yang bersifat khas pada daun, ranting, dahan, bunga dan buah.
*Genera bakteri penyebab penyakit tanaman*
1. Pseudomonas 
Bakteri ini berbentuk batang lurus atau sedikit melengkung berukuran 0.5-1.0 x 1.5-4.0 µm, bergerak dengan satu atau beberapa flagella polar. Pseudomonas merupakan genera yang paling banyak  menyebabkan penyakit pada tanaman. Gejala yang ditimbulkannya yaitu layu, kanker dan bercak. Pseudomonas merupakan bakteri gram negatif.

Contoh penyakit yang disebabkan Pseudomonas:
  • Penyakit layu bakteri pada pisang atau disebut juga penyakit moko Penyebabnya Pseudomonas solanacearum. Menyebabkan daun tanaman layu dan patah, buah masak secara prematur, berukuran kecil dan bentuk buah tidak sempurna.
  • Busuk hitam kol. Gejala awal terlihat bercak mirip huruf V berwarna kuning di bagian tanaman. Kemudian bercak meluas menuju tulang dan tengah daun. Infeksi bisa meluas hingga tangkai daun lewat jaringan pengangkut airdan warna pembuluh menjadi hitam.
2.  Xanthomonas
Bakteri berbentuk batang dengan diameter 0.4-1.0 µm dan panjang 1.0-3.0 µm. Bakteri ini bergerak dengan flagella. Menyebabkan gejala hawar daun,kanker, busuk basah. Bakeri Xanthomonas merupakan bakteri gram negatif.

Contoh penyakit yang disebabkan Xanthomonas:
  • Penyakit kresek pada padi. Gejala yang muncul berupa garis-garis kebasahan pada pinggir daun, beberapa cm dari ujung daun. Penyakit kresek ini disebabkan oleh Xanthomonas compestris pv. Oryza.
  • Penyakit kudis bakteri atau bercak pada tomat. Gejala terdapat bercak kecil pada daun dan batang,   batang dan daun menjadi kering dan cekung dan berwarna keabu-abuan.
3. Erwinia
Bakteri ini berbentuk batang dengan diameter 0.5-1.0 µm dan panjang 1-3 µm. Bakteri ini termasuk bakteri gram negatif dan bergerak dengan banyak flagella.

Contoh penyakit yang disebabkan erwinia:
  • Erwinia caratovora menyebabkan busuk lunak pada sayuran4
4. CorynebacteriumBakteri ini berbentuk batang dengan diameter 0.5-0.9 µm dan panjang 1.5-4.0  µm, umumnya tidak bergerak tetapi beberapa ada juga yang bergerak dengan 1  atau 2 flagella, bakteri ini merupakan bakteri gram positif.

Contoh penyakit yang disebabkan corynebacterium:
  • Penyakit ratoon stunting pada tebu
5. Agrobacterium
Bakteri berbentuk batang dengan diameter 0.8 dan panjang 1.5-3.0 µm, bergerakdengan 1 sampai 4 flagella, menyebab puru, berdinding sel dan termasuk gram negatif.

Contoh penyakit yang disebabkan agrobakterium:
  • Penyakit puru pada tanaman berkayu. Penyakit diawali gejala tumor, atau puru dengan berbagai ukuran. Pertumbuhan sedikit berlebihan pada batang atau akar. Patogennya Agrobacterium tumefaciens. Menginfeksi tanaman melalui luka di dekat permuakan tanah. 
6. StreptomycesBakteri berbentuk benang tanpa sekat dengan diameter 0.5 -2.0 µm. Mudah dibedakan  dengan bakteri lainnya karena miseliumnya yang bercabang dan karena rantai sporanya yang membentuk spiral, termasuk gram positip.

Contoh penyakit yang disebabkan streptomyces:
  • Penyakit skabies pada kentang (Streptomyces scabies)  dan 
  • Penyakit kudis umbi kentang (Sterptomyces ipomoeae)
7. Organisme mirip mikoplasma/MLO
Merupakan anggota dari kelas mollicutes yaitu kelompok bakteri yang mempunyai membran tetapi tidak memiliki dinding sel. Merupakan parasit intraselular ataupun ekstraselular.Contoh:
  • Padi yang sakit katai kuning dan daun jingga
  • Aster-asteran yang sakit kuning (Aster yellow)
8. Organisme mirip bakteri/BLO
Bentukny berubah-ubah, tersebar di dalam floem inang yang terinfeksi dan disebarkan oleh vektor penghisap cairan floem. Contoh penyakit degenerasi floem tulang daun jeruk. Penyebabnya BLO yang disebarkan oleh vektor Diaphorina citri.
read more...

Minggu, 24 April 2011

kLiniK TaNaman UniVersiTas SriWiJayA

"kLinik"
kaLau dNger kaTa iTu pasTi yG terBesiT di bEnak kiTa kLinik teMpaT koNsuLtasi aTau beRobat oRang yG Lagi punYa masaLah sMa keseHatannya...
Tentunya oRang yAnG menaNGaninya adalaH Orang-oraNg kEdokteran...


Tp JaNgan sALah Lho nGgak hanya oranG keDokteran yAnG puNya kLinik...
oRaNg-orAng di JuRusan Hama & PenyakiT taNaman juGA pUnya kLinik Lho nAmanya "kLinik Tanaman"

sEjaRaH kLiniK TaNaMan !!
Klinik tanaman didirikan karena orang-orang yang berkecimpung di dunia HPT merasa perlu ada sebuah badan yang benar-benar berorientasi kepada keprofesian. Pada saat itu klinik tanaman dibentuk dengan nama Klinik Proteksi (KP). Pengelolaan KP dilaksanakan oleh pengurus harian Himpunan Mahasiswa HPT (HIMA HPT). Melihat kurang kondusifnya kondisi KP, sekitar tahun 2003 muncul keinginan agar KP dijadikan sebuah badan khusus yang independen. Akhirnya Klinik Proteksi pun berganti tanaman menjadi Klinik Tanaman hingga sekarang....
 

maU taU aPa iTu kLinik TanaMan...???
yUx kiTa bAca peJelaSaNnya di BaWah iNi !!!!! 
Klinik tanaman merupakan suatu wadah dimana terjadi suatu pelayanan pada masyarakat yang berhubungan dengan gangguan pada tanaman yang diusahakannya. Di klinik tanaman masyarakat yang tanamannya sakit atau terserang hama bisa berkonsulatasi atau berdiskusi dengan petugas klinik tanaman tentang cara  pengendalian yang akan dilakukan dan selain itu masyarakat dapat berdiskusi secara mendalam tentang pengelolaan pertanaman mereka untuk mendapatkan hasil yang sehat dan optimal dengan meminimumkan kerusakan terhadap ekosistem lingkungan...

Klinik tanaman atau sering juga disebut laboratorium diagnosis penyakit tanaman umumnya dilengkapi dengan  petugas yang ahli di bidang hama dan penyakit tanaman maupun para ahli pertanian dari berbagai disiplin ilmu seperti Ilmu Fisiologi Tumbuhan, Ilmu Pemuliaan, Ilmu Tanah, dan Ilmu Agronomi  ...
Klinik tanaman telah banyak memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa analisis sampel tanaman yang terserang hama dan penyakit, memberikan penyuluhan, maupun rekomendasi tentang pengendalian hama dan penyakit tanaman dan memproduksi agensia hayati yang terbukti mampu mengendalikan berbagai jenis organisme pengganggu. Agensia hayati merupakan salah satu teknik pengendalian yang telah dianjurkan oleh pemerintah karena tidak menimbulkan residu terhadap hasil pertanian. Oleh karena itu klinik tanaman mengembangkan beberapa agensia hayati yang telah di uji efektivitasnya dalam mengendalikan berbagai jenis OPT yang menyerang tanaman ....


Klinik tanaman melayani permasalahan-permasalahan serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT). Pelayanan ini berupa identifikasi sample tanaman yang terserang OPT. Petani dapat langsung membawa sample tanaman yang terserang hama atau penyakit ke klinik tanaman, kemudian klinik tanaman akan mendiagnosa dan memberikan rekomendasi tentang pengendalian permasalahan tersebut. Selain itu klinik tanaman juga melayani observasi lebih lanjut dengan melihat kondisi tanaman di lapangan...

NaCh..Jadi masyarakat yang tanamannya sakit atau terserang hama tidak perlu ragu untuk datang ke KLINIK TANAMAN yang berada di Jurusan Hama & Penyakit Tanaman Universitas Sriwijaya, karena disini kita dapat berkonsultasi langsung dengan "dokter tanaman" yang merupakan dosen Hama & Penyakit Tanaman Universitas Sriwijaya yang telah berpengalaman dalam mengatasi masalah hama dan penyakit tanaman. Para dokter tanaman yang bertugas di klinik tanaman ini akan memberikan informasi yang akurat tentang cara penanganan dan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah hama dan penyakit yang menyerang tanaman... 

Banyak sekali masyarakat yang tidak mengetahui  cara pengendalian hama atau peyakit yang menyerang tanaman mereka, satu-satunya cara yang mereka ketahui adalah pengendalian dengan menggunakan pestisida sintetik. Masyarakat awam sering menganggap pestisida sebagai "obat"  padahal pestisda  bukan jalan pertama dalam pengendalian hama atau penyakit tanaman dan pestisida sangat berbahaya apabila penggunaannya tidak tepat. Dengan alasan ini lah orang-orang pertanian khususnya orang-orang yang mendalami bidang ilmu hama & penyakit tanaman membangun KLINIK TANAMAN....

Dengan adanya KLINIK TANAMAN ini diharapkan agar masyarakat tidak malu dan ragu untuk bertanya atau berkonsultasi tentang cara pengendalian yang tepat untuk memberantas hama atau peyakit yang meyeranag tanaman, sehingga masyarakat tidak salah dalam mengambil tindakan pengendalian....

Untuk mendiagnosis penyakit pada tanaman tidak semudah mendiagnosis penyakit pada manusia Lho.. 
Kalau dokter manusia kan bisa langsung nanya ke pasiennya gejala apa yang dirasakan tinggal  diambil kesimpulan terus didiagnosa dech penyakitnya apa...


Nah..kalau dokter tanaman mana bisa nanya ke pasiennya secara pasiennya  kan tanaman mana bisa lah tanaman ngomong tentang gejala apa yang dirasakanya.. ada lagunya neCh "kalau tanaman bisa ngomomong dokter tanaman nggak akan repot"...hehehe...

Makanya ada beberapa penyakit tanaman yang gejanya tidak terlihat secara kasat mata sehingga memerlukan beberapa tahapan baik secara makroskopis maupun mikroskopis sehingga memerlukan waktu beberapa hari atau minggu untuk mendapatkan hasil dan rekomendasinya...

Tapi Don't wORry frRieNd g' semua tanaman gejalanya susah di diagnosis ada beberapa tanaman sakit yang dapat dengan mudah dikenali melalui gejalanya  yang tampak sehingga dapat direkomendasikan pengendaliannya...

sKrnG kiTa inTip Fungsi Klinik Tanaman yuX...!!!
Fungsi klinik tanaman itu yang pertama menyebarluskan teknonologi PHT kepada petani dan intitusi lain, yang kedua berfungsi sebagai wadah bagi staf pengajar dan mahasiswa untuk menangani permasalahan hama dan penyakit di lapangan, yang ketiga berfungsi sebagai wadah mekanisme respon balik bagi masyarakat tentang apa yang dialami petani dan klien lainnya yang dapat menjadi bahan peneliti dan memperkaya dalan pengajaran di kelas...

ProSedUr riBet dan bAnyAk syRat..?? g' berLaku di KLINIK TANAMAN... 
Prosedurnya gampang bnget dan di Jamin g' neko-neko....!!

Aye kaSih tAu neCh pRoSedUr KLINIK TANAMAM...
Pertama klien atau masyarakat yang datang ke klinik tanaman harus mengisi formulir dan mengirimkan spesimen tanaman sakit karena serangan OPT ke petugas klinik tanaman dengan baik. Kedua sampel yang telah diterima petugas klinik tanaman akan di isolasi kemudian petugas akan mendiagnosa sample yang dibawa dan akan dilakukan identifikasi pada sample untuk mengetahui penyebab tanaman sakit. Ketiga  setelah petugas berhasil mendiagnosis sample penyakit tanaman tersebut petugas akan melakukan pemurnian sample. Keempat setelah diketahui penyebab tanaman sakit, klinik akan memberikan rekomendasi tentang teknik-teknik pengendaliannya. Lama pelayanan yang diberikan kepada masyarakat ditentukan dari jenis sample yang diberikan dan jenis keluhan dari petani. Tidak semua gejala penyakit pada tanaman dapat diketahui secara langsung, ada beberpa penyakit tanaman yang gejalanaya tidak dapat dilihat secara langsung dan untuk mengetahuinya perlu dilihat dengan mikroskop dan memnutuhkan proses yang panjang, sehingga petugas klinik tanaman membutuhkan waktu yang lama untuk mengidentifikasi penyakit tanaman tersebut...

gMana Friend skRang uDah tAu kan teMpat yaNg di tuJu kaLau punYa maSaLah aMa tAnaMan yaNG terseErang hama aTau penYakit...

yuPz bEtuL bnGEt KLINIK TANAMAN tempat yaNg tEpaT bUAt tAnaMan kMu yG tERSerang hAma aTau penyakit...!!!

sMoga inFormasi ini BermaNfaat yaCh....!!!





 
read more...

Selasa, 05 April 2011

TUJUAN MENDIAGNOSIS PENYAKIT TANAMAN

Masih di maTa kuLiah kLinik Tanaman... *_^
kaLaU kMren sYa mMbhas teNtang deFinisi kLinik TanaMan daN lanGkah-lanGah proseduRnya..

di bLog ini saya akAn mMbahas tenTang "Tujuan Mendiagnosis Penyakit Tanaman"...!!!

TaPi seBeLumnya kITa haRus taHu duLu pengeRtian diAgnosis.. !!!

Diagnosis merupakan proses identifikasi penyakit, sehingga dengan diagnosis dapat ditemukan nama penyakitnya. Identifikasi dapat dilakukan terhadap gejala yang timbul maupun terhadap penyebab penyakit. Diagnosis merupakan sebuah proses yang membutuhkan waktu. Diagnosis merupakan proses yang sangat penting karena hasil diagnosis akan menentukan keberhasilan suatu pengelolaan penyakit tanaman. Kegagalan suatu diagnosis akan menyebabkan kegagalan dalam tahap pengendalian.

Mendiagnosis suatu penyakit harus dilakukan dengan cepat. Keterlambatan hasil diagnosis karena berbagai hal dapat menyebabkan penyakit dapat berkembang pesat, sehingga hasil tidak akan terjangkau oleh masyarakat kecil, sehingga masyarakat enggan pergi ke klinik untuk memeriksa tanam
Sample tanaman sakit yang di bawa ke klinik tanaman akan segera diperiksa petugas klinik tanaman untuk di ketahui penyakit apa yang menyerang tanaman itu. Untuk mendiagnosis suatu penyakit pada tanaman dapat diketahui dari tanda, gejala dan pola yang ditimbulkannya. Tanda-tanda tersebut seperti adanya struktur, galls, cairan atau misellium. Misalnya saja pada daun yang terserang penyakit karat maka struktur daunnya kasar, apabila suatu akar tanaman di cabut dan pada akar tersebut terlihat ada benjolan maka dapat diprediksikan akar tanaman tersebut terserang nematoda. Tanaman yang terserang bakteri misalnya pada buah akan menunjukkan tanda berupa adanya cairan disekitar buah tersebut, cairan tersebut kental seperti lendir dan berbau. Apabila suatu bagian tanaman terdapat misellium misalnya pada bagian daun maka dapat diprediksikan daun tersebut terserang patogen berupa jamur....   

Pengamatan gejala penyakit dapat dibedakan menjadi dua, yang pertama gejala primer yaitu gejala yang timbul segera dan langsung tampak. Pada umumnya penyebab penyakit sangat dekat dengan jaringan tanaman yang rusak, yang kedua gejal sekunder yaitu gejala yang timbul jauh dari jaringan tanaman yang terserang. Gejala sekunder muncul sebagai akibat dari serangan gejala primer.

Penyakit pada tanaman dapat dibagi dua yaitu penyakit infeksius yaitu penyakit yang dapat menular yang disebabkan oleh patogen berupa virus, bakteri, jamur dan mikroorganisme lainnya yang kedua yaitu penyakit non-infeksius yaitu penyakit pada tanaman yang tidak menular. Peyakit ini disebabkan karena pengaruh lingkungan, misalnnya tanaman yang kekurangan unsur hara.
 
Alat bantu diagnosis penyakit tanaman menular berupa loop, mikroskop, media biakan (untuk patogen non obligat), buku indeks penyakit tanaman, dan buku penunjang lainnya. Alat bantu diagnosis penyakit tidak menular yaitu buku-buku manual atau bergambar tentang gejala kekurangan atau kelebihan unsur hara, cahaya, polusi dab lain-lain. Untuk kekurangan unsur hara dilakukan dengan analisa kimia tanah atau tanaman dan meniru faktor lingkungan yang dicurigai sebagai penyebab penyakit. Penetuan patogen penyebab utama penyakit pada tanaman dilakukan dengan Postulat Koch.
Jadi tanaman yang sakit belum tentu akibat serangan patogen, tanaman yang sakit dapat juga disebabkan karena pengaruh lingkungan seperti kekurangan unsur hara. Oleh karena itu lah perlu di lakukan penelitian yang mendalam agar dapat diketahui penyakit tersebut disebabkan oleh patogen atau pengaruh lingkungan...


MendiaGnosis pEnyakiT TanaMan g' boLeh seMbaraNgan Friends...^0^
HaRus deNgan Langkah-Langkah yanG TePat yAitu:



1. Tentukan nama ilmiah atau nama umum karena nama-nama umum sering digunakan untuk spesies  tanaman  yang berbeda. Contoh terdapat berbagai jenis pohon pinus masing-masing dengan berbagai penyakit tanaman unik untuk spesies tersebut.

2. Menentukan penyakit apa yang telah dilaporkan terjadi pada tanaman yang sedang diperiksa. Dengan menggunakan buku-buku penyakit yang tersedis seperti Vegetable Crop Disease -- CR Dixon Penyakit Tanaman Sayur -- CR Dixion.

3. Bandingkan tanaman sakit dengan tanaman yang tumbuh sehat didekatnya untuk menilai lebih baik gejala dan tanda-tanda. Beberapa bagian tumbuhan yang normal sering keliru untuk menjadi bukti dari penyakit. Contoh daun kurma yang sehat dilindungi oleh bulu yang mencolok, sehingga kita bingung mana yang bulu dan mana yang misellium jamur.

4. Menentukan distribusi penyakit di dalam lapangan atau kebun. Apakah ada lebih dari satu jenis tanaman yang terkena..?? Jika demikian penyakit ini mungkin disebabkan oleh iklim, bahan kimia, atau faktor budaya lainnya. Jika kondisi distribusi secara seragam ditempat yang rendah di lapangan atau hanya dipinggir sebuah penanaman, tanah atau air sebuah faktor berupa kimia beracun harus dicurigai. Parasit dalam waktu dan jarang menginfeksi 100% dari tanaman di suatu daerah. Ketika masalah mempengaruhi semua tanaman di daerah tertentu, penyebab masalah tersebut mungkin kekurangan atau kelebihan dari nutrisi tanah. Hasil kekeringan es atau hujan es atau bahan kimia beracun seperti herbisida atau polusi udara. Patogen tanaman jarang menyebabkan kondisi untuk mumcul tiba-tiba. Mereka biasanya mulai pada satu titik dan menyebar perlahan-lahan ke tanaman lain. Jika gejala  muncul "semalam" atau dalam satu atau dua hari, mungkin akibat faktor iklim atau kimia beracun. 

5. Apakah tanaman yang sama atau tanaman yang telah di tanam di daerah tersebut pada tahun-tahun sebelumnya..? Apakah ada masalah pada spesies tanaman lain dilokasi yang sama..? Apakah ada herbsida atau bahan kimia yang digunakan di daerah..? Apakah pernah tejadi cuaca yang sangat dingin, panas, atau kondisi iklim yang basah di masa lalu beberapa hari..?

6. Banyak gejala diatas tanah seperti akar busuk. Jika daun kecil, kuning atau menunjukkan layu atau jika tanaman memiliki pertumbuhan lambat dan sangat sedikit buah atau produksi bunga, kemudian akar membusuk harus dicurigai. Menggali disekitar pangkal pohon mencari akar mati atau daerah di kulit. Tanaman yang lebih kecil (misalnya bunga tanaman sayuran) harus diperiksa dengan seksama, akarnya pun harus diperiksa. Akar sehat bewarna putih atau krem. Jika akar tersebut bewarna coklat atau hitam, mungkin memiliki akar tanaman busuk.

7. Kekeringan atau beberpa faktor iklim lain dapat mempercepat kehilangan daun jarum sehingga seluruh pohon akan tampak kuning. Umumnya tidak ada perlunya perhatikan jika hanya jarum tertua yang ditinggalkan.

8. Apakah gejala hanya hanya terdapat pada daun, batang, bunga, atau buah atau seluruh tanaman yang terlib.

9. Jika kondisi penyebab tidak dapat langsung ditentukan, anda mungkin perlu meminta bantuan dari agen daerah. Kadang-kadang gejala dan tanda-tanda baik cukup karakteristik untuk memungkinkan diagnosis yang akurat dari masalah. Dalam kasus ini sampel mungkin harus diambil untuk mengisolasi dan mengidentifikasi agen penyebab. 


read more...
 
 

Diseñado por: Compartidísimo
Scrapping elementos: Deliciouscraps©